“Hai orang-orang yang egois dan sombong lagi berpaling, hati-hatilah karena hari-harimu menipu.”
❤❤ Sumber kehancuran seseorang cenderung berasal dari dalam diri sendiri, jika diri memiliki landasan yang kuat dan iman yang kokoh, maka faktor-faktor yang berasal dari luar diri tidak akan mampu mempengaruhi seseorang, betapapun besar dan kerasnya godaan yang dihadapi.
❤❤ Salah satu sifat dalam diri seseorang yang dapat menjadi sumber kehancurannya adalah sifat ”SOMBONG” dimana ia merasa bahwa dirinyalah yang “lebih” dari orang lain dan ia menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga menimbulkan sikap angkuh dan congkak yang tentunya dapat menjadi awal dari kehancuran pada dirinya sendiri.
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya dimuka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.”(Al-A’Raf:14 6)
❤❤ Betapa banyak orang yang telah diuji Allah subhanahu wa ta’ala dengan kebaikan, kemudian kebaikan tersebut menjadikannya bersifat sombong lagi membanggakan diri (ujub) kemudian Allah subhanahu wa ta’ala membinasakannya ke jurang kemaksiatan. Dan betapa banyak pula orang yang di uji Allah subhanahu wa ta’ala dengan kemaksiatan kemudian dia bertaubat, kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menakdirkan baginya untuk menjadi orang yang bertakwa dan memberikan kedudukan yang mulia baginya di surga.
Inilah makna firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon: 70)
❤❤ Jika didalam diri seseorang ada rasa sombong, meskipun sebesar biji sawi maka ia akan terhalang masuk surga, karena dengan sifat sombongnya itu ia tak lagi mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sediri.
Merenungi hadist Rasulullah Shalallahu alaihissalam didalam hadist shahih:
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.”(HR.Muslim)
Bila didalam hati ada kepongahan maka ia tak akan bisa menjaga kejujurannya.
Bila didalam hati tersimpan kecongkakan maka ia tak akan bisa menjaga amanahnya.
Bila didalam hati masih ada keangkuhan maka ia tak akan mau menerima nasihat orang lain.
Bila didalam hati masih tersimpan kesombongan maka ia tak akan bisa terbebas dari melecehkan orang lain.
“Janganlah kamu mengatakan dirimu suci, Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (An-Najm:32)
❤❤ Berdoalah kepada Allah agar Allah mencabut jubah kesombongan yang menempel pada diri. Karena sifat sombong hanya milik Allah maka tidak pantas jika seseorang itu menyombongkan diri dihadapan pemilik diri.
❤❤ Maha suci Engkau Dzat yang Maha mulia. Sungguh Allahlah yang Maha mengetahui segala-galanya maka janganlah merasa bahwa diri sendiri yang paling hebat, mari saudaraku kita buang sifat sombong yang melekat dihati kita.
“ Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada Nyalah kamu akan dikumpulkan.”(al-Anfaal:24 )
❤❤ Sumber kehancuran seseorang cenderung berasal dari dalam diri sendiri, jika diri memiliki landasan yang kuat dan iman yang kokoh, maka faktor-faktor yang berasal dari luar diri tidak akan mampu mempengaruhi seseorang, betapapun besar dan kerasnya godaan yang dihadapi.
❤❤ Salah satu sifat dalam diri seseorang yang dapat menjadi sumber kehancurannya adalah sifat ”SOMBONG” dimana ia merasa bahwa dirinyalah yang “lebih” dari orang lain dan ia menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga menimbulkan sikap angkuh dan congkak yang tentunya dapat menjadi awal dari kehancuran pada dirinya sendiri.
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya dimuka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.”(Al-A’Raf:14
❤❤ Betapa banyak orang yang telah diuji Allah subhanahu wa ta’ala dengan kebaikan, kemudian kebaikan tersebut menjadikannya bersifat sombong lagi membanggakan diri (ujub) kemudian Allah subhanahu wa ta’ala membinasakannya ke jurang kemaksiatan. Dan betapa banyak pula orang yang di uji Allah subhanahu wa ta’ala dengan kemaksiatan kemudian dia bertaubat, kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menakdirkan baginya untuk menjadi orang yang bertakwa dan memberikan kedudukan yang mulia baginya di surga.
Inilah makna firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon: 70)
❤❤ Jika didalam diri seseorang ada rasa sombong, meskipun sebesar biji sawi maka ia akan terhalang masuk surga, karena dengan sifat sombongnya itu ia tak lagi mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sediri.
Merenungi hadist Rasulullah Shalallahu alaihissalam didalam hadist shahih:
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.”(HR.Muslim)
Bila didalam hati ada kepongahan maka ia tak akan bisa menjaga kejujurannya.
Bila didalam hati tersimpan kecongkakan maka ia tak akan bisa menjaga amanahnya.
Bila didalam hati masih ada keangkuhan maka ia tak akan mau menerima nasihat orang lain.
Bila didalam hati masih tersimpan kesombongan maka ia tak akan bisa terbebas dari melecehkan orang lain.
“Janganlah kamu mengatakan dirimu suci, Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (An-Najm:32)
❤❤ Berdoalah kepada Allah agar Allah mencabut jubah kesombongan yang menempel pada diri. Karena sifat sombong hanya milik Allah maka tidak pantas jika seseorang itu menyombongkan diri dihadapan pemilik diri.
❤❤ Maha suci Engkau Dzat yang Maha mulia. Sungguh Allahlah yang Maha mengetahui segala-galanya maka janganlah merasa bahwa diri sendiri yang paling hebat, mari saudaraku kita buang sifat sombong yang melekat dihati kita.
“ Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada Nyalah kamu akan dikumpulkan.”(al-Anfaal:24
No comments:
Post a Comment