Hadits dari Sahl bin Sa’ad berkata;
Bersabda Rasulullah SAW:
Hati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil. Hal itu tidak ubahnya seperti sekelompok orang yang turun ke sebuah lereng gunung. Mereka masing-masing membawa sebatang ranting kayu sehingga dengan ranting-ranting kayu itu bisa mereka masak roti. Dosa-dosa kecil kapan saja di lakukan oleh seseorang ia akan menjadi celaka. (Riwayat Ahmad).
Di dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad di atas Rasulullah menjelaskan kepada umatnya untuk berhati terhadap dosa-dosa kecil sebab dosa-dosa kecil bila sering dikerjakan akan menjadi besar juga dan akan mengkibatkan fatal bagi orang yang melakukannya.
Rasulullah mencontohkan dosa kecil itu seperti sekelompok orang yang pergi ke suatu tempat rekriasi dengan tujuan masak dan makan bersama.
Kepada setiap orang dianjurkan membawa hanya sebatang ranting kayu untuk dijadikan kayu bakar. Ternyata setelah dikumpulkan ranting-ranting itu semuanya jadilah satu tumpukan besar sehingga bisa menanak semua makanan yang mereka inginkan.
Sebagai contoh kita sebutkan saja misalnya melihat wanita dengan syahawat, menghabiskan waktu pada pekerjaan yang tidak bermanfaat; duduk berjam-jam di warung kopi, main batu semalam suntuk, melanggar rambu-rambu lalu lintas dan banyak lagi yang lainnya. Syaithan sangat senang bila manusia sibuk dengan dosa-dosa kecil dan selalu mengajaknya dengan caranya sendiri; tidak mengapa ini hanya dosa kecil saja asal tidak dikerjakan dosa besar.
Dosa-dosa kecil bila dikerjakan secara terus menerus maka ia akan menjadi besar dan gemuk. Menyengaja dan membiasakan diri dengan dosa-dosa kecil berarti sama dengan merencanakan untuk memulai berbuat dosa besar. Bukankah suatu dosa besar duduk berjam-jam menontong televisi di warung kopi sehingga menyia-nyiakan urusan rumah tangga. Atau main batu semalam suntuk yang ujung-ujungnya tidak sempat shalat subuh.
Bukankah meningalkan shalat itu suatu dosa besar. Pepatah lama mengatakan: Qalilan-qalilan yakunu jabalan (Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit). Allahu waliyyuttaufiq.
SUmber : gemabaiturrahman.com
No comments:
Post a Comment