SEDEKAH YANG PALING BESAR
Rasulullah dalam sebuah hadits menjelaskan prinsip dalam berinfaq yang paling afdhal, cara infak yang paling bagus yang paling besar pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah Radhiallahu anhu: “Ada seorang laki laki mendatangi Rasulullah, kemudian laki – laki tadi bertanya:”
يا رسول الله أي الصدقة أعظم فقال أن تصدق وانت صحيح شحيح تخشى الفقر وتأمل الغنى ولا تمهل حتى اذا بلغت الحلقوم قلت لفلان كذا ولفلان كذا ألا وقد كان لفلان
Wahai Rasulullah, shadaqah seperti apa yang paling besar pahalanya? Maka Rasulullah menjawab. “ Shadaqah yang paling besar pahalanya itu adalah, saat engkau bershadaqah itu kamu masih sehat bugar, kamu masih dalam kondisi pelit saat itu – yakni berat sekali mengeluarkan uang – saat itu kamu takut miskin – yakni emang sayang dengan uangnya- dan kamu bercita – cita menjadi orang kaya saat itu serta kamu tidak menunda – nunda infaqmu sampai ketika ajal di kerongkongan baru kemudian kamu keluarkan, – kemudian kamu kumpulkan keluargamu – dan bilang : “Nak, sekian ini untuk si fulan, sekian ini untuk si fulan – infaq maksudnya – padahal saat dia telah meninggal dunia harta itu sudah beralih tangan menjadi hak ahli waris.” (Hadits Riwayat Muslim No. 1032)
Nil`i shadaqah saat itu sangatlah rendah di sisi Allah. Dalam hadits ini ada prinsip yang harus kita pegang, yakni shadaqah yang paling besar pahalanya adalah ketika kita masih segar bugar, masih senang duit, masih bercita – cita jadi orang kaya, sehingga berat sekali mengeluarkan hartanya dan tidak ditunda – tunda sampai mau sekarat baru kemudian mau berinfaq.
Mudah – mudahan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan kita termasuk orang yang memanfaatkan kesempatan yang baik ini, bershadaqah fii sabilillah dengan cara yang menyebakan shadaqah kita mendapatkan pahala yang paling besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahul musta’an. ( TIM FB YM NET )
No comments:
Post a Comment